Selasa, 06 Desember 2016

Analisis Lagu Me, Myself, and I


Dalam lagu ini terdapat teori George Simmel tentang philosopy of money bahwasanya dengan adanya uang maka segala sesuatu dapat dibeli bahkan orang yang menciptakan uang itu sendiri. Penyebab dari kejadian itu semua adalah spesialisasi tugas, kerenggangan, kelompok sosial yang semakin besar, dan kemajuan teknologi.
Simmel berpendapat bahwa orang menciptakan nilai dengan menciptakan objek. Semakin besar kesulitan untuk mendapatkan suatu objek, semakin besar pula nilainya. Namun kesulitan untuk memperoleh nilai mempunyai “batas atas batas bawah”. Prinsip umumnya adalah bahwa nilai benda berasal dari kemampuan orang untuk menjarakkan dirinya secara tepat dari objek.
Benda-benda yang terlalu dekat, terlalu mudah diperoleh, maka benda itupun tidak terlalu berharga. Dan sebaliknya benda-benda yang terlalu jauh, terlalu sulit, atau nyaris mustahil untuk didapatkan juga sangat tidak bernilai. Benda-benda yang paling bernilai adalah yang tidak terlalu jauh ataupun terlalu dekat. Faktor yang mempengaruhi suatu benda bernilai atau tidak adalah waktu yang diperlukan untuk mendapatkannya, kelangkaan, kesulitan untuk memperolehnya, dan keharusan nya diberikan benda lain untuk mendapatkannya. Simmel memandang uang sebagai bentuk khusus nilai. Karena uang merupakan fenomena yang terkait dengan berbagai komponen kehidupan seperti pertukaran, milik, kebebasan individu, gaya hidup, kebudayaan, dan nilai individu.
Dalam konteks umum nilai inilah Simmel mendiskusikan uang. Dalam ranah ekonomi, uang berperan dalam menciptakan jarak dengan objek dan menawarkan diri menjadi sarana untuk mengatasi jarak tersebut. Nilai uang yang melekat pada objek dalam ekonomi modern menyebabkan kita berjarak darinya, kita tidak dapat memperolehnya tanpa uang kita. Kesulitan untuk mendapatkan uang dan objek-objek tersebut menjadikannya bernilai bagi kita. Pada saat yang sama, sekali kita mendapatkan cukup banyak uang, kita mampu mengatasi jarak antara diri kita dengan objek. Dengan demikian uang memiliki fungsi yang unik, menciptakan jarak antara orang dengan objek, kemudian menjadi sarana untuk mengatasi jarak tersebut.
Dalam proses menciptakan nilai, uang juga menyediakan dasar bagi berkembangnya pasar, ekonomi modern, dan akhirnya masyarakat modern. Uang menyediakan sarana yang dapat digunakan elemen-elemen ini untuk mendapatkan kehidupan bagi dirinya sendiri yang bersifat eksternal dan memiliki daya paksa terhadap actor. Hal ini bertentangan dengan masyarakat-masyarakat sebelumnya dimana barter atau perdagangan tidak mengarah pada uang semata. Simmel menyatakan bahwa uang memungkinkan adanya kalkulasi jangka panjang, usaha skala besar, dan kredit jangka panjang. Dan hal itu kini benar-benar terjadi dalam kehidupan ini.
Diam-diam uang berperan penting dalam rasionalisasi dengan meningkatkan arti penting kecerdasan di dunia modern. Di satu sisi, perkembangan ekonomi uang diyakini akan menyebabkan ekspansi proses mental. Sebagai contoh, Simmel menunjukkan betapa rumitnya proses mental yang diperlukan dalam transaksi dengan uang, misalnya membayar tagihan bank dengan uang tunai. Di sisi lain uang juga berperan besar dalam perubahan norma dan nilai dalam masyarakat. Sehingga dapat diartikan bahwa uang bisa mendorong terjadinya “reorientasi fundamental kebudayaan kearah intelektualitas”.
Makna yang tersirat pada lagu ini menceritakan tentang dirinya sendiri yang tidak membutuhkan bantuan orang lain, tidak suka dengan kehadiran orang lain dan lebih senang hidup sendiri dengan dunianya sendiri. Lagu tersebut berbicara tentang seorang yang apatis. Namun disisi lain harus tetap berinteraksi dengan orang yang ada disekitarnya karena dirinya merupakan bagian dari warga masyarakat. Seseorang tidak mungkin mengalami proses interaksi antar individu dengan kelompok tanpa menjadi warga masyarakat. Masyarakat ada ketika seseorang berinteraksi dengan individu lainnya. Interaksi itulah yang merupakan inti dari masyarakat.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar