Selasa, 20 Desember 2016

Pemikiran Filsafat Pendidikan di Indonesia


A.      Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat dan pendidikan sebenarnya adalah dua istilah yang mempunyai makna sendiri. Akan tetapi ketika digabungkan akan menjadi sebuah tema yang baru dan khusus. Filsafat pendidikan tidak dapat dipisahkan dari ilmu filsafat secara umum. Filsafat pendidikan memandang kegiatan pendidikan sebagai objek yang dikaji. Ada banyak defisini mengenai filsafat pendidikan tapi akhirnya semua mengatakan dan mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka menyelesaikan permasalahan pendidikan. Upaya ini kemudian menghasilan teori dan metode pendidikan untuk menentukan gerak semua aktivitas pendidikan.
B.       Fungsi Filsafat Pendidikan
Fungsi Filsafat Pendidikan adalah melaksanakan studi tentang masalah-masalah pendidikan. Filsafat pendidikan memfokuskan pada tiga masalah pokok pendidikan, yaitu sebagai berikut:
1)    Apakah pendidikan itu?
2)    Mengapa manusia membutuhkan pendidikan dan apa tujuan dari pendidikan?
3)    Dengan cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai?
C.      Tujuan Filsafat Pendidikan
Tujuan Filsafat Pendidikan sebagaimana dikemukanan oleh Edward J. Power dalam J.M. Daniel (1985) dapat dicirikan sebagai berikut:
1)    Inspirational, yaitu memberikan ilham pada ilmuwan dan pelaksana pendidikan tentang model-model pendidikan tertentu.
2)    Analytical, mengacu pada tugas filsafat pendidikan untuk menemukan dan menafsirkan makna dalam bahasa dan praktek pendidikan.
3)    Prescriptif, memberikan panduan yang jelas dan tepat bagi praktek pendidikan dengan suatu komitmen tentang implementasinya.

Study tentang filsafat pendidikan menurut Knight yaitu:
1)    Membantu para pendidik lebih memahami masalah-masalah mendasar tentang pendidikan.
2)    Memungkinkan lebih mampu mengevaluasi berbagai saran yang ditawarkan sebagai solusi untuk masalah-masalah tersebut.
3)    Membantu kejelasan berpikir tentang tujuan kehidupan dan tujuan pendidikan.
4)    Membantu mengembangkan kedalaman sudut pandang yang konsisten serta program yang berkaitan secara realistis dengan konteks dunia yang lebih luas.
D.      Manfaat Filsafat Pendidikan
Pendidikan dapat dibedakan menjadi dua wilayah yaitu humanisme dan akademik. Sisi humanisme mengembangkan manusia dari segi ketrampilan dan praktik hidup. Sementara aspek akademik menekankan nilai kognitif dan ilmu murni. Keduanya merupakan aspek penting yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan. Filsafat pendidikan berperan untuk terus menganalisa dan mengkritisi aspek akademik dan humanis demi sebuah pendidikan yang utuh dan seimbang. Filsafat pendidikan akan terus melakukan peninjauan terhadap proses pendidikan demi perkembangan pendidikan yang mencetak manusia handal.
E.       Kebutuhan Akan Filsafat Pendidikan
Melalui pengetahuan filsafat pendidikan para ahli teori pendidikan dapat menyaring apa yang cocok baginya, para ilmuwan pendidikan dapat mengadakan observasi, eksperimen dan demonstrasi pendidikan yang dibutuhkan, sedangkan para pendidik dapat melaksanakan pilihan yang cocok dalam mendidik.
F.       Objek Kajian Filsafat Pendidikan
Realitas-realitas pendidikan yang menjadi objek kajian filsafat pendidikan antara lain:
1)      Hakikat manusia ideal sebagai acuan pokok bagi pengembangan dan penyempunaan.
2)      Pendidikan dan nilai-nilai yang dianut sebagai suatu landasan berpikir dan memengaruhi tatanan hidup suatu masyarakat.
3)      Tujuan pendidikan sebagai arah pengembangan model pendidikan.
4)      Relasi antara pendidik dan peserta didik sebagai subjek dan subjek.
5)      Pemamahaman dan pelaksanaan kurikulum dalam pendidikan.
6)      Metode dan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
7)      Hubungan antara lembaga pendidikan dengan tatanan masyarakat dan organisasi serta situasi sosial sekitar.
8)      Nilai dan pengetahuan sebagai aspek penting dalam pengajaran.
9)      Kaitan antara pendidikan dengan kelas sosial dan kenaikan taraf hidup masyarakat.
10)  Aliran-aliran filsafat yang dapat memberikan solusi atas masalah pendidikan.
Pada dasarnya filsafat pendidikan membicarakan tiga masalah pokok. Pertama, apakah sebenarnya pendidikan itu? Kedua, apakah tujuan pendidikan yang sejati? Ketiga, dengan metode atau cara apakah tujuan pendidikan dapat tercapai?
G.      Pancasila Sebagai Konsep Filsafat
Pancasila sebagai konsep filsafat memiliki nilai-nilai luhur yang menjiwai kehidupan bangsa Indonesia, karena didalamnya mengandung muatan-muatan filosofis yang dapat dikaji dan diyakini kebenarannya.
1)    Pancasila dan metafisika
Bangsa Indonesia meyakini adanya Tuhan YME sebagai causa prima. Keyakinan ini menjadi pondasi terhadap seluruh perilaku bangsa Indonesia untuk kehidupan bernegara.
2)    Pancasila dan epistemologi
Salah satu pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945 adalah Negara hendaknya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Pokok pikiran ini mengandung makna bahwa Negara berupaya meningkatkan keadilan, kesejahteraan hidup rakyat melalui pembangunan di segala bidang. Semuanya harus didukung melalui pengembangan ilmu pengetahuan.
3)    Pancasila dan aksiologi
Ilmu dan teknologi merupakan pondasi suksesnya pembangunan. Namun sukses tersebut memerlukan disiplin dari manusianya. Nilai dasar pancasila adalah kemerdekaan seperti tercantum pada alinea 3 pembukaan UUD 1945. Nilai kemerdekaan sebagai modal dasar bangsa Indonesia untuk lebih maju dalam keadilan dan kemakmuran rakyat.
H.      Pancasila Sebagai Landasan Filosofis Pendidikan di Indonesia
Pancasila sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan di Indonesia ditegaskan dalam TAP MPR RI No. 11/ MPR/ 1988 bahwa dasar pendidikan adalah Pancasila. Juga ditegaskan dalam UUSPN No.2 Tahun 1989, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan yang diselenggarakan atas dasar falsafah hidup bangsa dikenal sebagai pendidikan nasional.
I.         Implikasi Filsafat Pancasila bagi Pendidikan
Tujuan hidup bangsa Indonesia adalah hidup kemanusiaan yang memiliki ciri-ciri nilai luhur pancasila. Ciri-ciri kemanusiaan yang terlihat dari pancasila adalah:
1)    Integral
Kemanusiaan yang diajarkan pancasila adalah kemanusiaan yang mengakui manusia seutuhnya, hakekat ini merupakan hakekat manusia sebagai subyek didik.
2)    Etis
Pancasila mengandung nilai-nilai moral yang menjadi pedoman tindakan dalam setiap bidang kehidupan. Jadi, pendidikan harus selasar dengan nilai-nilai pancasila.
3)    Religius
Pancasila mengakui Tuhan sebagai Maha Pencipta dan sumber eksistensi.
Filsafat pancasila mengimplikasikan bahwa kegiatan pendidikan harus menumbuh kembangkan nilai-nilai moral dari 5 sila pancasila pada diri subjek didik melalui berbagai kegiatan.


Sumber : 
Soegiono. 2012. Filsafat Pendidikan Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar