Masyarakat selalu mengalami perubahan sepanjang masa,
begitu juga masyarakat di Desa Kalikudi, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Perubahan sosial masyarakat di Desa Kalikudi ini cukup mencolok terutama dalam
pola komunikasi antar warga masyarakatnya. Perubahan ini ditandai dengan
masuknya pengaruh teknologi dan informasi modern yang mulai melunturkan tingkat
keintiman dalam hubungan antar warga masyarakat Desa Kalikudi.
Perubahan sosial budaya dalam
bidang komunikasi dapat dilihat dengan adanya TV atau TV. Dilihat dari tahun
90-an dimana waktu itu warga Desa Kalikudi yang mempunyai TV hanya beberapa
karena harganya cukup mahal, tetapi sekarang semakin hampir tiap rumah mempunyai
TV. Dahulu seorang warga yang ingin menonton TV dan tidak punya TV maka datang
dengan berbondong-bondong warga yang ingin menonton TV menuju ke rumah warga
yang mempunyai TV.
Hal tersebut secara tidak
langsung akan mempererat hubungan antar warga desa karena hampir tiap malam
terjadi kontak langsung antar warga desa tersebut. Tetapi sekarang dengan
semakin murahnya harga TV membuat warga Desa Kalikudi berbondong-bondong
membeli TV sehingga kontak langsung antar warga desa mulai berkurang. Banyak warga
Desa Kalikudi terutama anak-anak yang tadinya suka bermain bersama
teman-temannya sekarang dengan adanya TV membuat mereka semakin jarang bermain
dengan teman-temannya karena lebih memilih menonton TV di rumah yang menurutnya
acaranya lebih menghibur. Ini secara tidak langsung akan menjadikan anak
bersifat individual dan ciri-ciri mengenai orang desa yang katanya kebersamaan
berubah menjadi individual.
Perubahan sosial budaya dalam
bidang komunikasi di Desa Kalikudi selanjutnya dapat dilihat dengan adanya
Handphone atau HP. Sekarang di era globalisasi hubungan komunikasi antara ayah,
ibu, dan anak memegang HP sendiri dan ini memudahkan orang tua yang akan
menghubungi anaknya jika sedang pergi atau memudahkan komunikasi jarak jauh.
Karena mayoritas warga Desa Kalikudi beragama islam, ketika hari raya tiba
misalnya antara kerabat keluarga yang satu dengan yang lainnya dapat
memanfaatkan HP untuk memudahkan komunikasi member ucapan selamat hari raya
jadi mereka tidak perlu datang ke rumah kerabatnya langsung tetapi dapat
bertukar SMS atau telepon dengan HP. Jadi kebanyakan komunikasi terjadi dengan
cara perantara yaitu HP. Dampak positifnya yaitu memudahkan pemberitahuan
informasi yang ingin disampaikan kepada warga lain dengan praktis dan hemat
biaya. Sedangkan dampak negatifnya adalah berkurangnya kontak langsung antara
antar warga yang dapat mengurangi tingkat keintiman ataupun kekeluargaan warga
masyarakat Desa Kalikudi.
Perubahan sosial budaya dalam bidang komunikasi di Desa
Kalikudi selanjutnya dapat dilihat dengan adanya warung internet yang sudah
merambah ke perdesaan. Sebelum tahun 2005 di Desa Kalikudi tidak ada warnet
yang berdiri. Tetapi setelah tahun 2005 warnet mulai menjamur di Desa Kalikudi.
Dengan adanya warnet ini membuat warga Desa Kalikudi mngenal jejaring sosial
yang kini sedang marak. Tidak hanya anak remaja yang gemar bermain jejaring
sosial seperti Facebook tetapi anak-anak juga sampai dewasa. Selain jejaring
sosial ada juga game online yang dapat diperoleh diwarnet tersbut sehingga anak-anak
atau remaja betah apabila disuruh nge-net.
Hal ini tentunya berpengaruh dalam hal komunikasi antar warga masyarakat yaitu
berkurangnya komunikasi warga desa Kalikudi yang suka nge-net dengan warga lainnya sehingga tingkat
keintiman warga desa tersebut semakin berkurang.
Sumber: Jefta Leibo. 1995. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Andi Ofsset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar