Selasa, 06 Desember 2016

Perubahan Sosial Budaya dalam Bidang Komunikasi Warga Masyarakat di Pedesaan


Masyarakat selalu mengalami perubahan sepanjang masa, begitu juga masyarakat di Desa Kalikudi, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Perubahan sosial masyarakat di Desa Kalikudi ini cukup mencolok terutama dalam pola komunikasi antar warga masyarakatnya. Perubahan ini ditandai dengan masuknya pengaruh teknologi dan informasi modern yang mulai melunturkan tingkat keintiman dalam hubungan antar warga masyarakat Desa Kalikudi.
Perubahan sosial budaya dalam bidang komunikasi dapat dilihat dengan adanya TV atau TV. Dilihat dari tahun 90-an dimana waktu itu warga Desa Kalikudi yang mempunyai TV hanya beberapa karena harganya cukup mahal, tetapi sekarang semakin hampir tiap rumah mempunyai TV. Dahulu seorang warga yang ingin menonton TV dan tidak punya TV maka datang dengan berbondong-bondong warga yang ingin menonton TV menuju ke rumah warga yang mempunyai TV.
Hal tersebut secara tidak langsung akan mempererat hubungan antar warga desa karena hampir tiap malam terjadi kontak langsung antar warga desa tersebut. Tetapi sekarang dengan semakin murahnya harga TV membuat warga Desa Kalikudi berbondong-bondong membeli TV sehingga kontak langsung antar warga desa mulai berkurang. Banyak warga Desa Kalikudi terutama anak-anak yang tadinya suka bermain bersama teman-temannya sekarang dengan adanya TV membuat mereka semakin jarang bermain dengan teman-temannya karena lebih memilih menonton TV di rumah yang menurutnya acaranya lebih menghibur. Ini secara tidak langsung akan menjadikan anak bersifat individual dan ciri-ciri mengenai orang desa yang katanya kebersamaan berubah menjadi individual.
Perubahan sosial budaya dalam bidang komunikasi di Desa Kalikudi selanjutnya dapat dilihat dengan adanya Handphone atau HP. Sekarang di era globalisasi hubungan komunikasi antara ayah, ibu, dan anak memegang HP sendiri dan ini memudahkan orang tua yang akan menghubungi anaknya jika sedang pergi atau memudahkan komunikasi jarak jauh. Karena mayoritas warga Desa Kalikudi beragama islam, ketika hari raya tiba misalnya antara kerabat keluarga yang satu dengan yang lainnya dapat memanfaatkan HP untuk memudahkan komunikasi member ucapan selamat hari raya jadi mereka tidak perlu datang ke rumah kerabatnya langsung tetapi dapat bertukar SMS atau telepon dengan HP. Jadi kebanyakan komunikasi terjadi dengan cara perantara yaitu HP. Dampak positifnya yaitu memudahkan pemberitahuan informasi yang ingin disampaikan kepada warga lain dengan praktis dan hemat biaya. Sedangkan dampak negatifnya adalah berkurangnya kontak langsung antara antar warga yang dapat mengurangi tingkat keintiman ataupun kekeluargaan warga masyarakat Desa Kalikudi.
Perubahan sosial budaya dalam bidang komunikasi di Desa Kalikudi selanjutnya dapat dilihat dengan adanya warung internet yang sudah merambah ke perdesaan. Sebelum tahun 2005 di Desa Kalikudi tidak ada warnet yang berdiri. Tetapi setelah tahun 2005 warnet mulai menjamur di Desa Kalikudi. Dengan adanya warnet ini membuat warga Desa Kalikudi mngenal jejaring sosial yang kini sedang marak. Tidak hanya anak remaja yang gemar bermain jejaring sosial seperti Facebook tetapi anak-anak juga sampai dewasa. Selain jejaring sosial ada juga game online yang dapat diperoleh diwarnet tersbut sehingga anak-anak atau remaja betah apabila disuruh nge-net. Hal ini tentunya berpengaruh dalam hal komunikasi antar warga masyarakat yaitu berkurangnya komunikasi warga desa Kalikudi yang suka nge-net dengan warga lainnya sehingga tingkat keintiman warga desa tersebut semakin berkurang.


Sumber: Jefta Leibo. 1995. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Andi Ofsset

Tidak ada komentar:

Posting Komentar