Rabu, 21 Desember 2016

Kajian Filsafat Dasar-dasar ilmu pengetahuan


Pengertian ilmu pengetahuan secara umum adalah suatu sistem yang terdiri dari pengetahuan pengetahuan (ilmiah) yang ditujukan untuk memperoleh kebenaran (ilmiah) dan sedapat mungkin untuk mencapai kebahagiaan umat manusia.
Jenis dari ilmu pengetuan adalah sistemnya.Pembedanya adalah kumpulan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran dan sedapat mungkin untuk kebahagiaan umat manusia.
Ilmu pengetahuan ditinjau dari unsur unsurnya, yaitu berupa:
a. Sistem
b. Pengetahuan (ilmiah)
c. Kebenaran
d. Kebahagiaan umat manusia
Jadi segi statika ilmu pengetahuan adalah:
Suatu sistem tertentu yang berupa pengetahuan (ilmiah).
Sedang segi dinamika ilmu pengetahuan adalah:
1. Suatu usaha terus menerus untuk mencapai kebenaran ilmiah.
2. Kebahagiaan umat manusia.
Jadi bila orang menggunakan istilah dasar dasar yang statik dari ilmu pengetahuan, maka seakan akan orang terpaku perhatiannya pada suatu kerangka dasar yang mau tidak mau harus dibuktikan dalam melakukan kegiatan ilmiah.

Sedang istilah dasar dasar dinamik dari ilmu pengetahuan adalah pedoman pedoman yang ada di depannya agar supaya orang tidak tersesat dalam melakukan kegiatan ilmiah.
Sistem adalah suatu keadaan atau barang sesuatu tertentu yang bagian bagiannya saling berhubungan secara fungsional dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Dasar dasar dinamik ilmu pengetahuan yang berupa:
Pedoman yang harus diikuti oleh seorang ilmuwan, dalam usahanya untuk mencapai tujuan dari kegiatan ilmiah.
Tujuannya adalah kebenaran ilmiah yang sedapat mungkin untuk mencapai kebahagiaan umat manusia.
Apakah yang dinamakan “kebenaran” ?.
Paham objektivisme mengatakan:
Kebenaran adalah keadaan yang menunjukkan kesesuaian antara pikiran manusia tentang objeknya dengan keadaan yang senyatanya dari objek tersebut.
Paham subjektivisme mengatakan bahwa kebenaran adalah:
Suatu proses yang menggambarkan bahwa dalam keadaan terakhir yang menetukan kebenaran sesuatu pendapat adalah si subjek itu sendiri.
Paham objektivisme juga disebut paham korespondensi tentang kebenaran.
Sebab kebenaran adalah adanya kesesuaian antara pikiran manusia tentang suatu objek tertentu dengan keadaan tertentu dari objek itu.
Jadi, yang menentukan benar atau tidaknya adalah objek yang bersangkutan.
Sedang paham subjektivisme bahwa yang benar adalah:
Ditentukan oleh pendapat manusia atau subjek yang bersangkutan.
Jadi paha subjektivisme dapat dibedakan menjadi dua(2), yaitu:
a.             Paham konsistensi atau paham logik atau paham koherensi.
b.            Paham pragmatik.
Berikut adalah apa yang dinamakan “kebahagiaan” ?
Kebahagian di sini tentu terkati dengan tujuan akhir yang hendak dicapai manusia di dunia ini.
Maka apakah mungkin manusia selama hidup di dunia ini dapat mencapainya.
Pertanyaan dimaksud ada dua pendapat, yaitu:
a.             Manusia semasa hidup di dunia tidak akan dapat mencapai kebahagiaan.
b.            Manusia dalam hidup di dunia bila sungguh sungguh akan dapat mencapai kebahagiaan (dalam arti kesejahteraan rohani dan jasmani).
Jadi kebahagian yang merupakan paduan/ sintetik adalah merupakan suatu suasana percampuran antara keadaan yang bersifat subjektif dengan keadaan yang bersifat objektif yang menghasilkan suatu keharuan.
Hal ini disadari karena kebahagiaan adalah masalah pribadi yang merupakan campuran tersebut di atas dan menimbulkan keharuan pada masing masing pribadi. 



Sumber : http://filsafat-unhi.blogspot.co.id/2015/02/filsafat-ilmu-pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar