Rabu, 21 Desember 2016

ILMU, TEKNOLOGI, DAN SENI


Dimensi Ilmu, Teknologi, dan Seni

Penggunaan teknologi oleh manusia kini berkembang sangat pesat. Banyak teknologi baru yang diciptakan manusia untuk memudahkan keperluan mereka. Contohnya saja teknologi pertanian, teknologi internet, dan masih banyak teknologi lainnya.

1.      Definisi teknologi dari berbagai sumber

Definisi teknologi menurut Poerbahawadja Harahap, teknologi adalah 1) ilmu yang menyelidiki cara-cara kerja di dalam teknik serta 2) ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik-pabrik dan industri-industri. Definisi teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 1158), teknologi adalah 1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan serta 2) keseluruhan sarana untuk menyediakan barangbarang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002: 46), teknologi adalah sebagai benda, sebuah objek, bahan, dan wujud yang jelas-jelas berbeda dengan manusia. Menurut Miarso (200: 62), teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Teknologi adalah kemampuan menerapkan suatu pengatahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan pengetahuan dengan suatu produk, yang berhubungan dengan seni serta berlandasan pengetahuan ilmu ekstaksa bersandarkan pada aplikasi dan implitasi ilmu pengetahuan itu sendiri.

Teknologi masa kini telah banyak berkembang di masyarakat. Penggunaan teknologi oleh manusia sendiri diawali dengan alat-alat sederhana yang dibuat oleh manusia pada zaman dahulu. Contohnya saja pada teknologi otomotif, mungkin roda saat ini dianggap oleh manusia hanya biasa saja. Namun, pada zaman dahulu teknologi tersebut adalah teknologi paling inovatif karena roda sangat membantu manusia untuk perjalanan. Jika dibandingkan dengan teknologi zaman sekarang, roda mungkin hanya tinggal sejarah. Namun, teknologi zaman sekarang masih terus berkembang pesat dan menciptakan inovasi dan karya-karya terbaru. Salah satunya adalah teknologi Smartphone yang menjadi fenomena pada saat ini. Smartphone menjadi fenomena karena beberapa kelebihan yang dimilikinya daripada handphone lainnya. Oleh karena itu, smartphone disebut sebagai teknologi baru.

2.      Definisi seni

Seni menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah ahli membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan lain sebagainya.

·         Aristoteles: seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.
·         Plato dan Rousseau: seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
·         Ki Hajar Dewantara: seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia.
·         Ahdian Karta Miharja: seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya.
·         Prof. Drs. Suwaji Bastomi: seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
·         Enslikopedia Indonesia: seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya. Sesuatu dikatakan indah jika mengandung 3 faktor utama yaitu (1) faktor kesempurnaan, (2) faktor keharmonisan, dan (3) sinar kecemerlangan. Keharmonisan merupakan adanya unsur keserasian, keselarasan, dan kesesuaian komposisi antar organ/komponen yang satu dengan yang lain dengan berdasarkan kriteria subjektif yang melekat padanya.

Ilmu, teknologi, dan seni sebagai produk menjadi milik manusia. Artinya, ilmu, teknologi, dan seni didapat melalui pola pikir analogi ilmiah menggunakan metode keilmuan yang runtut membawa ke arah titik temu pada suatu konklusi yang bersifat nisbi.

3.      Teknologi dan seni

Pengembangan ilmu, teknologi, dan seni terjadi pada saat adanya akumulasi budaya yang berdasarkan pengembangan kebudayaan di dalam kehidupan sosial sehingga pada diri manusia muncul:
·         pengembangan konsep dirinya bergerak dari seorang pribadi yang bergantung ke arah pribadi yang mandiri;
·         manusia akan mengakumulasi berbagai macam pengalaman yang didapatkan sebagai sumber belajar yang berkembang;
·         kemampuan penalaran manusia meningkat berorientasi pada tugas perkembangan peranan sosial yang dibawa;
·         orientasi pada alam semesta bergeser dari orientasi yang objektif menuju subjektif untuk melakukan suatu aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. Pengembangan ilmu teknologi dan seni terdapat tingkatan yang melandasinya, yaitu berupa invention, discovery, innovation, dan development.

Ilmu dasar (basic science) merupakan landasan kajian ilmiah yang bersifat asasi yang digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan (Maman Rachman 2008: 207). Pengembangan ilmu dasar untuk kemaslahatan manusia disebut dengan ilmu terapan. Tujuannya adalah memecahkan masalahmasalah yang dialami umat manusia. Misalnya di dalam ilmu bahasa, kita belajar membaca huruf, kata, paragraf, sampai esai. Setiap proses tersebut membuat kita mengerti makna dari apa yang kita baca sehingga kita bisa mengerti berbagai ilmu dari tulisan yang kita baca. Dalam ilmu fisika pun ada fisika dasar dan fisika bvterapan. Hasil- hasil dari ilmu terapan dapat berupa pengolahan bahan, penciptaan peralatan, penentuan langkah kegiatan, dan cara pelaksanaan yang ditempuh untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan tuntutannya. Bentuk pengembangan ini disebut teknologi, teknologi itu sendiri adalah suatu cara yang dipandang sebagai kepandaian untuk membuat sesuatu/melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni. Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan lain sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989). Teknologi dan seni merupakan dua hal yang berhubungan karena dengan keduanya yang terdapat dalam suatu karya, baik konkret maupun abstrak akan tercipta sebuah keseimbangan yang indah. Kita tidak bisa membayangkan jika teknologi atau seni berdiri sendiri. Bentuk televisi yang sama, model pakaian yang sama, lukisan-lukisan tangan saja, atau lagu-lagu tanpa adanya musik. Jadi, teknologi dan seni merupakan penerapan ilmu dasar untuk memecahkan masalah guna mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan ilmu dasar/teori murninya mungkin diperoleh dengan jalan membersihkan pengaetahuan dari dorongan dan kepentingan manusiawi, walaupun berpaham rasionalis ataupun empiris (F Budi Hardiman 2009: 24). Dengan demikian, teknologi dan seni bersifat subjektif karena digunakan untuk tujuan tertentu yang bergantung
pada penguasa teknologi dan seni, tetapi tetap harus diikuti norma moral etika kemasyarakatan yang luas. Francis Bacon mengatakan ilmu adalah kekuasaan sehingga teknologi merupakan alat kekuasaan. Akan tetapi, bukan berarti kita menggunakannya secara semena-mena karena ada istilah ilmu amaliah dan ilmiah yang berarti ilmu harus diamalkan dan tiap amalan harus bersifat ilmiah. Kata amal dalam bahasa Arab berarti tindakan atau perbuatan, dalam bahasa Indonesia berarti perbuatan kasih sayang atau charity. Jadi, ilmu itu harus berguna bagi orang lain, bukan hanya untuk memuaskan kepentingan pemiliknya

sendiri. Perkembangan teknologi dan seni berjalan bersama dan saling mendukung satu sama lain. Misalnya, seni peran dan seni musik semakin berkembang setelah ditemukannya listrik, seni rupa semakin berkembang setelah ditemukannya kamera foto, dunia sastra tulis pun menang atas sastra lisan setelah Johan Guttenberg menemukan mesin cetak. Di Indonesia, perkembangan teknologi sangat membantu banyak orang dalam berkomunikasi melalui internet, tetapi data menunjukkan hari-hari ini Indonesia menduduki peringkat pertama dalam hal cyber crime sedunia. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan ilmu amaliah. Teknologi yang mulai bergeser dari teknologi industri menjadi teknologi informasi sekarang ini.



Sumber : Suaedi. Pengantar Filsafat Ilmu (2016). Bogor: PT Penerbit IPB Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar